Minggu, 27 Februari 2011

pusara rindu ku...

sesak dadaku melihat tempat itu..
telah lama tak ku injakkan kaki ku kesana..
tempat dimana ada orang yang sangat u sayangi dan sangat ku hormati tertidur damai dalam ketenangan abadi..

setelah membacakan doa yang dipimpin oleh om,,
kami taburkan bunga mawar melati yang keharumannya menyeruak ke indra penciuman kami..
q beri salam ku pada kedua simbah q yang saat ini hanya pusaranya yang bisa ku lihat..
denok datang mbah..
perasaanku bercampur tak karuan..
aku kangen.. denok kangen..
denok kangen mbah...


tak dapat ku bendung lagi perasaan rinduku yang memuncak setibanya dirumah..
tangis ku pecah begitu mbak q tersayang mengirimkan kata2 " menangislah, setelah itu kenanglah beliau dengan senyuman dan doamu"
mata q panas..
hatiku kembali merasakan kekecewaan yang ada di hati dulu..
ingin rasanya ku kembali ke masa itu..
tapi q tau.. itu tak mungkin terjadi..
simbah sudah tenang disana..

ku tenangkan diriku..
dan q ubah perasaan kecewaku dengan perasaan bahagiaku..
engkau panutan q, contoh yang selalu diberikan ibu pada ku..
ku ingin seperti mu..
sosok orang tua yang merangkap ibu dan ayah menjaga keempat buah hatinya, hingga menjadi orang yang sukses dimasa sekarang,..
aku ingin seperti mu mbah...
aku ingin kuat...

dalam lubuk hati ku, kusangat merindukanmu, ku menyayangimu..
maafkan aku..
maafkan denok mbah..
denok g akan mengecewakan ibu dan ayah..
denok ingin ajaran simbah yang denok dapat dari ibu bisa denok aplikasikan..
semoga denok bisa..

bissmillahirrohmanirrohiim...
:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar